Kemen PU RI – Universitas Abdurrab Taja Diskusi Nasional, Bahas Infrastruktur Riau

Pekanbaru, MEDIACEMERLANG – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI bekerja sama dengan Universitas Abdurrab (Univrab) mengadakan acara Diskusi Nasional di Gedung Susiana Tabrani Convention Hall (STCH), Jalan Bakti Pekanbaru, Kamis (19/6/2025). Diskusi dengan tema Keberlangsungan infrastruktur Riau ini menghadirkan sejumlah narasumber yakni Rektor Universitas Abdurrab Prof. Susi Endrini, S.Si, M.Sc, Ph.D, Anggota Komisi V DPR RI DR. H. Syahrul Aidi Maazat, L.c., M.A, Kepala Dinas PUPR Riau, Muhammad Arief Setiawan MT, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Kementerian PU Dr. Dedy Natrifahrizal Dedisky Nazaroeddin SE, M.S i, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc serta undangan lainnya.
Rektor Univrab, Prof. Susi Endrini, S.Si, M.Sc, Ph.D memaparkan, pembangunan infrastruktur adalah tulang punggung kemajuan suatu daerah. Di Provinsi Riau, dia melihat bagaimana pesatnya pembangunan infrastruktur telah memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kualitas hidup masyarakat.
“Namun, keberlangsungan infrastruktur bukan hanya tentang pembangunan fisik semata, melainkan juga tentang bagaimana kita memastikan infrastruktur tersebut kokoh, berkelanjutan, dan memberikan manfaat jangka panjang,” ujarnya.
Dalam konteks ini, sertifikasi kompetensi di bidang jasa konstruksi yang akan dilaksanakan di Univrab ini menjadi krusial. Sertifikasi adalah jaminan bahwa para pelaku di bidang konstruksi memiliki standar keahlian dan profesionalisme yang memadai.
“Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur dikerjakan oleh tangan-tangan terampil dan bertanggung jawab, sehingga hasil akhirnya berkualitas tinggi dan berdaya guna. Perlu juga kami informasikan kepada bapak gubernur bahwa gedung yang sedang kita tempati di acara ini serta gedung Fakultas Kedokteran Univrab dibangun oleh Yayasan Abdurrab dengan tenaga ahli berasal dari alumni kami program studi Tehnik Sipil Univrab,” tambahnya.
Lebih dari sekadar aspek teknis, Universitas Abdurrab berharap diskusi nasional ini akan mengaitkan tema ini dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di kampus Univrab. Yakni Rabbani, Amanah, dan Beradab. Nilai Rabbani mengingatkan, setiap pekerjaan termasuk dalam pembangunan infrastruktur, haruslah dilandasi niat ibadah kepada Allah SWT. Harus senantiasa mengutamakan kualitas, kejujuran, dan kemanfaatan bagi umat. Selanjutnya, Amanah bahwa pembangunan infrastruktur harus dengan integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap tahapan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan.
“Kita harus memastikan bahwa setiap dana yang dialokasikan, setiap bahan yang digunakan, dan setiap pekerjaan yang dilakukan, dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab. Dan yang terakhir, Beradab. Pembangunan infrastruktur haruslah memperhatikan etika, estetika, dan dampak sosial serta lingkungan. Kita harus membangun dengan cara yang menghargai adat istiadat, kearifan lokal, dan keberlanjutan lingkungan. Infrastruktur yang beradab adalah infrastruktur yang tidak hanya fungsional, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan hidup,” kata rektor.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, DR. H. Syahrul Aidi Maazat, L.c., M.A, dalam paparannya menegaskan kalau sejatinya pembangunan infrastruktur harus didasarkan atau berbasis pada kebutuhan bukan keinginan. Khusus di Riau dia masih menemukan ada pembangunan infrastruktur yang berbasis pada keinginan, bukan kebutuhan masyarakat.
“Jadi tugas kami sebagai anggota dewan adalah turun ke bawah, mendengarkan langsung aspirasi masyarakat dan kami akan carikan jalan keluarnya, nanti dari pihak eksekutif akan melakukan Musrenbang, sehingga persoalan infrastruktur di daerah bisa diatasi,” ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, pembangunan infrastruktur juga harus komprehensif, misalnya saat pembangunan dermaga atau pelabuhan, harus juga dibangun jalan akses ke pelabuhannya.
“Contoh yang nyata itu pembangunan Pelabuhan Kuala Enok di Inhil, pelabuhannya dibangun, tapi jalan ke pelabuhannya tidak dibangun, ini kan jadi masalah tidak hanya soal pembangunannya, tapi anggaran yang sudah dihabiskan untuk membangun itu semua,” ujarnya.
Dia bahkan mencontohkan ada banyak pembangunan infrastruktur di Indonesia yang lebih pada keinginan bukan kebutuhan masyarakat, ada bandara di Sumatera Utara atau juga di Jawa Barat dan ada banyak lagi pembangunan infrastruktur yang menghabiskan banyak anggaran namun tidak komprehensif
Terakhir Syahrul juga mengingatkan kalau harus ada keterlibatan masyarakat dalam setiap pembangunan infrastruktur di daerah, istilahnya IDM infrastruktur berbasis masyarakat, sehingga hasilnya baik dan sesuai dengan rencana pembangunan Riau ke depannya.
Di sisi lain, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappedalitbang Riau, Paidi, S.Hut., MT mengatakan kalau saat ini dibawah kepemimpinan Abdul Wahid-SF Hariyanto Riau punya tagline baru yakni Riau Rumah Rumpun Melayu, Merawat Tuah Menjaga Marwah, Takkan Melayu Hilang di Bumi.
Sejalan tagline tersebut, dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Riau yang dirumus dalam kebijakan pembangunan tahunan, maka berpedoman kepada Visi dan Misi Gubenur dan Wakil Gubenur Riau Tahun 2025-2029. Adapun rumusan itu, Riau yang Berbudaya Melayu, Dinamis, Ekologis, Agamis dan Maju atau disingkat Riau Berdelau.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, M. Arief Setiawan dalam paparannya menyoroti persoalan jalan dan air minum dan keterbatasan anggaran Pemprov Riau untuk mengatasi persoalan tersebut.
Selanjutnya, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Dr. Dedy Natrifahrizal Dedisky Nazaroeddin SE, M.Si menegaskan bahwa sertifikasi kompetensi penting dimiliki tenaga kerja sebagai bukti kompetensi agar mereka memiliki tangung jawab dan etika dalam bekerja.
“Sertifikasi kompetensi menjadi bukti bahwa seorang tenaga kerja telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan, baik secara nasional maupun internasional.” ujarnya.
Memiliki sertifikasi kompetensi akan meningkatkan kepercayaan diri tenaga kerja dan diakui oleh perusahaan sebagai tenaga ahli di bidangnya. Sertifikasi kompetensi dapat membuka peluang karir yang lebih baik, termasuk promosi jabatan dan kesempatan bekerja di perusahaan bonafit.
“Dengan tenaga kerja yang kompeten, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, serta mengurangi kesalahan kerja.
Pemenuhan Standar Industri: Sertifikasi kompetensi memastikan bahwa tenaga kerja memahami dan mampu memenuhi standar kerja yang berlaku di industri tertentu.
Lembaga Sertifikasi Kompetensi:
Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc mengatakan kalau infrastruktur itu faktor pengubah potensi kewilayahan untuk digunakan oleh masyarakat.
“Kita tak kan pernah berhenti membangun infrastruktur, melambat mungkin tapi tak akan berhenti, ” ujarnya.
Universitas Abdurrab Kampus I beralamat di Jalan Riau Ujung Nomor 73 Pekanbaru. Kampus II terletak di Jalan Bakti, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai Pekanbaru Riau. Informasi pendaftaran mahasiswa baru bisa menghubungi telepon selular 08116900026, media sosial Instagram, Facebook, Youtube danTikTok @universitasabdurrabofficial. (*)